Riccardo Calafiori, pemain bertahan Arsenal, kembali lebih cepat ke klub setelah mengalami cedera saat bermain untuk Timnas Italia.
Pemain berusia 22 tahun itu mengalami masalah pada lututnya saat Italia menghadapi Jerman di ajang Nations League, menimbulkan kekhawatiran bagi klub dan negaranya. Berikut ini, kami akan memberikan informasi menarik dari dunia olahraga sepak bola internasional yang telah kami rangkum di FOOTBALL JETS.
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!
Insiden yang Menimbulkan Kekhawatiran
Calafiori mengalami insiden tersebut pada pertandingan melawan Jerman. Ia salah tumpuan saat mencoba mengubah arah di masa tambahan waktu, menyebabkan lutut kirinya menekuk. Meskipun ia menerima perawatan di lapangan dan mampu menyelesaikan pertandingan, ia terlihat pincang saat meninggalkan stadion.
Luciano Spalletti, pelatih Timnas Italia, menyatakan bahwa Calafiori merasakan sesuatu yang aneh pada lututnya. Calafiori sendiri mengaku tidak tahu pasti kondisi lututnya. Akibatnya, ia dijadwalkan menjalani pemeriksaan medis lebih lanjut.
Kekhawatiran Tim Arsenal
Kondisi Calafiori tentu menjadi perhatian besar bagi Arsenal. Pasalnya, sejak bergabung dengan klub London Utara itu pada musim panas lalu dengan nilai transfer £42 juta, ia telah beberapa kali mengalami cedera. Cedera-cedera tersebut membuatnya absen dalam sejumlah pertandingan penting Arsenal.
Sepanjang musim ini, Calafiori telah absen dalam 16 pertandingan untuk klub dan negara akibat empat cedera terpisah. Ia sempat absen selama seminggu pada bulan September karena masalah betis, sebulan pada akhir Oktober karena cedera lutut, dan dua minggu pada bulan Desember karena masalah lutut lainnya.
Pada awal Januari, ia juga harus menepi selama sepuluh hari karena masalah otot. Absennya Calafiori tentu menjadi kerugian bagi Arsenal. Ia telah tampil dalam 26 pertandingan di semua kompetisi, mencetak tiga gol dan memberikan dua assist. Kehadirannya memberikan opsi tambahan di lini belakang Arsenal, terutama di posisi bek kiri.
Baca Juga: Joshua Kimmich Perpanjang Kontrak di Bayern Munich Hingga 2029
Dampak Bagi Klub Arsenal
Dengan cederanya Calafiori, opsi di lini belakang Arsenal menjadi terbatas. Mikel Arteta, manajer Arsenal, harus memutar otak untuk mencari penggantinya. Ada beberapa opsi yang bisa ia pertimbangkan, termasuk memainkan Oleksandr Zinchenko, Kieran Tierney, atau Jakub Kiwior di posisi bek kiri.
Selain itu, Arteta juga bisa memberikan kesempatan kepada pemain muda, Myles Lewis-Skelly. Pemain berusia 18 tahun itu telah menunjukkan potensi yang menjanjikan dan bisa menjadi solusi jangka panjang bagi Arsenal. Namun, dengan padatnya jadwal pertandingan Arsenal, Arteta tentu membutuhkan semua pemainnya dalam kondisi fit.
Harapan untuk Sepak Bola Kedepannya
Kasus Riccardo Calafiori yang menjadi korban “virus FIFA” sekali lagi membuka mata kita tentang perlunya pembenahan dalam kalender sepak bola internasional. Idealnya, harus ada koordinasi yang lebih baik antara FIFA, federasi sepak bola nasional, dan klub untuk memastikan bahwa para pemain tidak terlalu terbebani dengan jadwal pertandingan yang padat.
Jeda internasional harus diatur sedemikian rupa sehingga memberikan waktu yang cukup bagi pemain untuk beristirahat dan memulihkan diri, sehingga mengurangi risiko cedera yang tidak perlu. Selain itu, FIFA dan federasi sepak bola nasional perlu meningkatkan kompensasi kepada klub atas risiko yang mereka tanggung saat melepas pemain untuk tugas internasional.
Kompensasi finansial yang memadai dapat membantu klub menutupi biaya perawatan pemain yang cedera, serta mengurangi dampak finansial akibat absennya pemain kunci. Lebih dari sekadar kompensasi finansial, perlu ada dialog yang berkelanjutan antara FIFA dan klub untuk mencari solusi yang saling menguntungkan dalam pengelolaan pemain.