Bek Colorado Rapids, Reggie Cannon, akhirnya menangkan hukum dalam sengketa kontrak melawan mantan klubnya, Boavista. FOOTBALL JETS, akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.
Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) memutuskan membatalkan putusan FIFA sebelumnya dan memerintahkan klub Portugal tersebut untuk membayar ganti rugi sebesar 468.000 ribu dollar kepada pemain berusia 26 tahun itu.
Keputusan CAS yang diumumkan Rabu lalu menjadi akhir dari saga hukum yang berlangsung sejak 2023. Cannon sebelumnya mengklaim Boavista secara konsisten gagal memenuhi kewajiban pembayaran gajinya, dengan 28 dari 29 pembayaran mengalami keterlambatan antara 5-98 hari. Atas dasar itulah ia memutuskan mengakhiri kontrak secara sepihak dan bergabung dengan Queens Park Rangers.
“Rasanya seperti gelombang kelegaan yang luar biasa,” ungkap Cannon dalam wawancara eksklusif dengan ESPN. “Saya akhirnya bisa melanjutkan hidup setelah perjuangan panjang ini.” Kemenangan ini sekaligus membatalkan putusan FIFA sebelumnya yang justru menghukum Cannon dan QPR membayar 1.4 juta euro kepada Boavista.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Kronologi Sengketa Kontrak yang Rumit
Sengketa ini bermula ketika Reggie Cannon meninggalkan Boavista di musim panas 2023 setelah klub gagal memenuhi kewajiban finansial. Pemain internasional AS itu kemudian bergabung dengan QPR, namun Boavista membawa kasus ini ke FIFA. Juni lalu, Komite Disiplin FIFA justru memutuskan Cannon melanggar kontrak dan harus membayar ganti rugi.
Analisis CAS menemukan fakta mengejutkan: dari 29 pembayaran gaji yang seharusnya diterima Cannon selama masa kontraknya di Boavista, 28 diantaranya terlambat dibayarkan. Keterlambatan ini menjadi dasar kuat bagi CAS untuk membatalkan putusan FIFA dan justru memenangkan Cannon.
Yang lebih ironis, sumber ESPN mengungkap Boavista bahkan belum melunasi biaya transfer Cannon kepada FC Dallas sejak 2020. Hal ini memperlihatkan pola masalah keuangan serius yang dihadapi klub asal Porto tersebut.
Baca Juga: Real Madrid Dibantai PSG Menang Telak 4-0
Dampak Keputusan bagi Pihak Terkait
Kemenangan Cannon ini menjadi preseden penting dalam perlindungan hak pemain sepak bola profesional. CAS secara tegas menyatakan bahwa keterlambatan pembayaran gaji yang sistemik memberikan hak hukum bagi pemain untuk mengakhiri kontrak.
Bagi Cannon secara pribadi, keputusan ini membersihkan namanya dari tuduhan pelanggaran kontrak. “Sangat jarang CAS membatalkan putusan sepenuhnya,” ujar Cannon yang kini bisa fokus pada kariernya di Colorado Rapids. Pemain yang telah 28 kali tampil untuk Timnas AS ini juga membuka peluang kembali ke level internasional.
Sementara Boavista menghadapi konsekuensi serius. Klub yang baru saja terdegradasi ke divisi dua Portugal ini kini harus membayar utang kepada Cannon ditambah berbagai masalah keuangan lain yang mengancam bisa menurunkan mereka ke divisi tiga.
Masa Depan Cannon dan Pelajaran bagi Dunia Sepak Bola
Dengan berakhirnya sengketa ini, Cannon bisa sepenuhnya fokus pada pengembangan karier di MLS. Pemain yang pernah tampil 82 kali untuk Boavista ini sekarang menjadi bagian penting dari lini belakang Colorado Rapids.
Kasus ini memberikan pelajaran berharga bagi dunia sepak bola profesional tentang pentingnya kepatuhan kontrak. The International Federation of Professional Footballers (FIFPro) menyambut baik putusan CAS ini sebagai kemenangan bagi hak-hak pemain.
Bagi klub-klub sepak bola, keputusan ini menjadi peringatan keras untuk lebih serius memenuhi kewajiban finansial kepada pemain. Sementara bagi pemain, kasus Cannon membuktikan bahwa mekanisme hukum sepak bola internasional bisa bekerja melindungi hak-hak mereka ketika diperlakukan tidak adil. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita sepak bola terbaru lainnya hanya dengan klik footballjetsofficialshop.com.