UEFA resmi menjatuhkan denda dan sanksi kepada Atletico Madrid setelah aksi rasisme suporter mereka saat menghadapi Arsenal pada laga Liga Champions Oktober lalu. Insiden tersebut mencoreng citra klub karena dilakukan secara terang-terangan di dalam stadion. UEFA menilai bahwa tindakan ini tidak bisa dibiarkan dan harus mendapat respons tegas sesuai regulasi disiplin.

Dalam keputusan yang diumumkan, Atletico diwajibkan membayar denda sebesar 30 ribu euro sebagai sanksi utama. Hukuman itu diberikan atas perilaku rasis dan diskriminatif, termasuk gestur dan suara monyet serta salam Nazi yang diarahkan kepada pemain Arsenal. Tindakan itu melanggar Pasal 14 ayat 2 Peraturan Disiplin UEFA yang menindak tegas bentuk diskriminasi apa pun.
Selain pelanggaran rasisme, Atletico juga dikenai penalti tambahan karena pelemparan benda ke lapangan. Hal tersebut memperburuk catatan disiplin klub, sehingga UEFA menambahkan denda 10 ribu euro sebagai hukuman terpisah.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Tindakan Suporter yang Menjadi Sorotan
Perilaku suporter Atletico Madrid saat laga di Emirates Stadium menjadi perhatian besar setelah rekaman video dan laporan resmi masuk ke UEFA. Suara dan gestur monyet diarahkan kepada pemain Arsenal berkulit hitam setiap kali mereka menerima bola. Aksi itu bukan hanya melanggar etika, tetapi juga jelas menentang kampanye antirasisme yang digaungkan di kompetisi Eropa.
Tidak berhenti di situ, beberapa suporter juga tertangkap melakukan salut Nazi, simbol yang sangat sensitif dan dilarang dalam dunia sepak bola. Tindakan tersebut membuat pengawasan pertandingan bekerja cepat menyampaikan laporan kepada Komisi Disiplin UEFA. Dengan bukti kuat dari rekaman pertandingan, hukuman pun dipastikan tidak bisa dihindari.
UEFA menilai bahwa tindakan kolektif seperti ini menunjukkan perlunya pengawasan lebih ketat terhadap perilaku fans. Klub pun diwajibkan mengambil langkah preventif agar insiden serupa tidak terulang.
Baca Juga: Antoine Griezmann Buka Suara Soal Transfer Julian Alvarez: “Saya Kirim 4 Pesan untuk Yakinkannya”
Sanksi Percobaan bagi Pendukung Atletico

Selain denda, Atletico juga dijatuhi hukuman berupa larangan satu pertandingan tandang tanpa penonton. Namun sanksi tersebut bersifat percobaan selama satu tahun. Jika dalam periode tersebut suporter kembali berulah, maka hukuman otomatis berlaku pada laga tandang berikutnya. UEFA memberi kesempatan ini agar klub memiliki ruang untuk memperbaiki sistem pengawasan dan edukasi fans.
Sanksi percobaan ini bukan pertama kalinya diterapkan UEFA terhadap klub Eropa. Tujuannya adalah mendorong tanggung jawab klub dalam mengendalikan perilaku suporter. Atletico kini harus bekerja keras memastikan tidak ada insiden serupa yang dapat memperburuk reputasi mereka di kompetisi Eropa.
Klub juga diharapkan meningkatkan edukasi antirasisme serta kerja sama dengan aparat keamanan. Pemantauan yang lebih ketat dianggap sebagai langkah penting untuk mencegah provokasi diskriminatif di stadion.
Kasus Serupa Menjerat Klub Lain
Atletico bukan satu-satunya klub yang menerima hukuman dalam gelombang penindakan UEFA kali ini. Tim muda Qarabag FK dari Azerbaijan juga dikenai denda sebesar 5.000 euro atas dugaan perilaku rasis saat menghadapi Chelsea di UEFA Youth League. Selain itu, mereka dijatuhi hukuman memainkan satu pertandingan kandang tanpa penonton.
Sama seperti Atletico, sanksi pertandingan tanpa penonton bagi Qarabag juga bersifat percobaan selama setahun. UEFA menegaskan bahwa tindakan diskriminatif tidak akan ditoleransi di semua level kompetisi, baik senior maupun junior.
Gelombang hukuman ini menjadi pengingat keras bagi klub-klub Eropa bahwa perilaku suporter sangat menentukan citra dan integritas mereka. Dengan penindakan tegas seperti ini, UEFA berharap sepak bola Eropa semakin terbebas dari rasisme dan diskriminasi. Nantikan terus kabar terbaru seputar sepak bola lainnya hanya di footballjetsofficialshop.com.
